Hanya saja situasi yang
terlalu nyaman, maybe ? but this is really, iya itu sih yang aku rasain iya, takut
ini takut itu, iya wajar wajar saja iya apalagi misalnya kita terlalu sering disakitin sama
pasangan kita, tentu saja itu akan menimbulkan trauma tersendiri, dan akhirnya
kita pastinya lebih spesifik dalam memutuskan untuk menjalin sebuah hubungan,
bukan karena kita tidak menginginkan cinta atau bahkan pasangan, hanya saja
untuk aku pribadi sih lebih memilih menikmati situasi seperti ini, iya situsi
dimana bebas ekspresi, tanpa ada kata jaim-jaiman, tanpa ada tuntutan ini itu,
tanpa ada perasaan takut ini itu, merasa terbebani atau bahkan membebani,
perasaan nyaman yang kelewat nyaman, bebas melakukan apa yang kita suka tanpa
rasa takut dilarang atau ada batasan, situasi yang saling melengkapi tanpa kata
aku siapa kamu, kamu siapa aku, dan siapa kita. Mempunyai porsinya
masing-masing, dan porsi ku itu menemaninya, dan memastikan dirinya nyaman dan
bahagia didekatku, karena aku percaya c’doi bukan tipe orang yang menyepelekan
sebuah perhatian walaupun tanpa sebuah ikatan, yang paling penting itu mau jadi
apapun dia dihidup aku, pacar, mantan, teman, kakak, adik, saudara bahkan musuh
sekalipun. Dia sudah punya porsinya sendiri dihati ini, sudah punya cerita sendiri
dihidup ini. Jalani saja, menyatu tak harus dalam satu ikatan, cukup batin yang
terekat kuat karena aku percaya “Dia untuk ku”sebagai apapun itu...
Mungkin seperti
itulah situasi aku saat ini, bisa dibilang terjebak dalam sebuah lubang hitam
yang tidak tau cara menghindarinya, Friend Zone iya dimana arti Friend Zone
yang dikutip dari Wikipedia yakni, “Dalam budaya populer, zona teman adalah
situasi di mana salah satu dari dua teman ingin masuk ke dalam hubungan
romantis atau seksual, sementara yang lainnya tidak.” Tapi menurut aku sendiri
sih lebih tepatnya dua orang atau dua teman yang sama-sama ingin masuk dalam
sebuah hubungan tapi lebih memilih menikmati situasi kita saat ini, tanpa ada
niatan untuk merusak hubungan itu, iya mungkin itu menurut aku sepihak iya,
entahlah but i think so, karena sudah terlalu sering kali iya kasus dimana
temen jadi demen, akhirnya memutuskan untuk pacaran ehh endink nya kan? Putus
lalu musuhan, udah cerita lama kali iya...
Iya walaupun
sebenernya kita memiliki hak penuh untuk mengungkapkan perasaan kita ke
siapapun itu, tapi bukankah perasaan itu tidak hanya melalui ungkapan kata-kata
saja, tapi melalui tindakan pun sebenernya kita sudah bisa memahaminya,
walaupun mungkin bukan itu maksud sebenernya, tapi bagiku dua orang atau bahkan
dua teman yang terjebak dalam situasi seperti ini, mending jalani saja seadanya
karena bukankah semakin dewasa kita semakin nyaman sama hubungan yang bebas
seperti anak kecil, berekspresi, jujur, dan bahagia selayaknya anak kecil,
tanpa ada batasan atau bahkan larangan, iya dimana sebuah hubungan yang enggak
banyak orang tau, dan katanya cinta yang dewasa itu tidak perlu publikasi,
pamer, dan drama yang berlebihan (baru katanya sih)...
Iya namanya sebuah
perasaan emang susah ditebak dan dijelaskan secara teoritis, sensitif karena
itu menyangkut hati yang bahkan sebuah logika sering terabaikan, selalu
mengutamakan emosi, tapi itulah kenyataanya, bahkan sering salah arti sama
sikap dan perhatian seseorang terhadap kita, ujungnya saking terbawa perasaan
bilangnya php dan dimodusin, padahal belum tentu kali iya niatnya orang itu
begitu, mungkin karena emang perasaannya hanya sebatas itu, senyaman itu, dan
kita nya saja yang terlalu berlebihan dalam mengartikannya, akhirnya ngerusak
pertemanan yang telah terjalin dari awal, akhirnya kita pura-pura tak saling
mengenal dan tak pernah saling menyapa, saling ng’judge, dan saling membenci,
(pengalaman aku banget nih)...
Lebih baik kita
belajar sama masalalu-masalalu yang menurut kita menyakitkan deh, karena dengan
itu seenggaknya kita bisa berusaha lebih sabar, lebih dewasa, lebih berusaha
mengutamakan logika dibanding perasaan, berusaha memahami sebuah situasi
terlebih dahulu dibanding mengartikannya secara tergesa-gesa, jalani saja guys
karena kalau emang c’doi ditakdirkan untuk kita, mau jadi apapun dia dihidup
kita pada akhirnya tuhan akan mempermudah jalannya untuk kita, mending tetap
jalani silaturhami, perbaiki diri, berusaha saling memahami, dan kalau memang
suka dan cinta ketika dia melamar kita, kita pastinya gak mikir panjang iya ???
dan itu akan menjadi sebuah surprise iya buat kita, toh anggap saja prosesnya
itu sebuah taárufan biar lebih syariah gitu hehehehe seenggaknya sekalian
menjauhi maksiat juga iya guys hahahha bukan mukhrim dan belum jadi mukhrim...
Lagian sebenarnya
tidak ada salahnya dengan friendzone ini, bagaimana tergantung kedua pihak menyikapinya. Iya walaupun sebenernya jika
memang di antara hubungan persahabatan ada sebuah cinta, tidak ada salahnya jika
mencoba untuk menjadikannya semua itu menjadi sebuah relationship yang berujung
dengan kebahagiaan, tetapi kalau berujung jadi permusuhan ??? lebih baik pikir
ulang deh guys, sebaiknya jalani saja, ikuti alurnya tanpa melupakan dan
mengabaikan perasaan itu. Cobalah untuk menjadi orang, teman atau sahabat yang
baik saja, orang yang mampu menjadikan sahabatmu atau pasanganmu lebih kuat
dari diri kamu sendiri. Kita memang harus tulus melakukannya, karena ada sebuah
pepatah yang menyebutkan “Ketika persahabatan diselingi dengan cinta, maka
tidak ada yang bisa dipertahankan dari hal itu. Tidak ada. Sama sekali”...
Maaf maaf saja
iya, ini bukan nyaranin untuk ng’modusin atau bahkan ng’phpín iya, tapi lebih
baik lebih banyakin mikirnya dibanding mengutamakan emosinya, biar gak salah
langkah aja gitu, lagian toh saat ini juga aku sedang ngalaminya kok, tapi
jujur gak ada sedikit pun niatan untuk php atau modusin, tapi jujur aku lagi
nyaman nyamannya sama situasi ini, situasi dia selalu ada untuk ku, dan akupun
berusaha selalu ada untuk dia, tanpa egois mikirin dia siapa, dan aku siapa,
atau bahkan kita itu apa. Entah kenapa enak aja jalaninya, mungkin karena
sebelumnya aku ngalamin sakit hati yang luar biasa sampai melibatkan
orang-orang terdekat, iya termasuk c’doi gitu, bisa dibilang aku trauma, iya
tentu saja karena aku gak punya sihir Harry Potter yang bisa bikin aku lupa
semuanya dalam sekejap, bahkan saat ini saja aku masih merasa sakit hati ini
belum benar-benar sembuh. Iya proses namanya, apapun butuh waktu, dan waktu adalah
obat penyembuh segala sesuatu...
So aku sih
milih jalani aja, tanpa pusing mikirin aku siapa, kamu siapa, dan kita itu apa,
cukup saling menemani, saling memahami, saling memberi perhatian dan
pengertian, cukup saling merindukan dan mendoákan dalam diam saja. Dan kalau ditanya
kamu bahagia sama situasi seperti ini ? tentu saja aku bahagia, aku selalu
merasa punya teman dimana aku susah dan senang, teman yang bisa diajak becanda
tanpa jaim tanpa malu, teman yang bisa diajak chat gila-gilaan, teman yang bisa
diajak ngobrol dalam segala hal, teman yang bisa jadi sandaran dalam keluh
kesah, teman yang selalu bikin aku ketawa-tawa tiap hari sambil liatin hp,
temen yang selalu bisa diajak gokil-gokilan, teman yang selalu bisa nyenengin
tanpa ada batasan dan larangan, tanpa ada marah-marahan karena lama bales chat,
gak ada kata salah paham karena sebuah status disetiap sosmed, gak ada tuntutan
aku atau kamu musti begini begitu, tanpa ada cemburu yang berlebihan yang bikin
kita perang mulut, atau bahkan perang dingin juga kok, dan aku berharap jangan
ada yang merusak kenyamanan saat ini, cukup aku ada untuk dia, dan dia ada
untuk aku, CUKUP...
So enjoy your
life, your time, use it wisely and be cool. Remember, i like you and always
miss you, every time and every day. Thanks to all Kimbey, tetap menjadi teman yang
baik, cowok yang baik, cowok yang selalu perhatian dan pengertian juga iya bey,
tetep jadi orang yang gokil sama humoris juga, bonusnya juga donk jadi cowok
yang romantis gitu hahahha. Mau jadi apapun aku dihidup kamu, atau kamu dihidup
aku juga, pokoknya kamu itu bagaikan Tipe-X yang ngehapus kesedihan aku,
bagaikan crayon yang mewarnai hidup aku, bagaikan kursi goyang yang selalu jadi
tumpuan aku, bagaikan bantal yang selalu jadi sandaran aku, dan bagaikan selimut
yang selalu angetin hati aku, eaaaa eaaaa eaaaa hahhaahahahahah gombalannya gak
romance banget iya hehehhehe pokoknya aku tanpamu bagaikan butiran debu. Remain a good partner and a good mate !!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Jangan melakukan spam diblog saya dan dilarang untuk berbicara kotor !!!