Selasa, 23 Agustus 2016

Friend Zone ? Ini bukan salahku, salahmu, atau bahkan waktu !!!...


Hanya saja situasi yang terlalu nyaman, maybe ? but this is really, iya itu sih yang aku rasain iya, takut ini takut itu, iya wajar wajar saja iya apalagi misalnya kita terlalu sering disakitin sama pasangan kita, tentu saja itu akan menimbulkan trauma tersendiri, dan akhirnya kita pastinya lebih spesifik dalam memutuskan untuk menjalin sebuah hubungan, bukan karena kita tidak menginginkan cinta atau bahkan pasangan, hanya saja untuk aku pribadi sih lebih memilih menikmati situasi seperti ini, iya situsi dimana bebas ekspresi, tanpa ada kata jaim-jaiman, tanpa ada tuntutan ini itu, tanpa ada perasaan takut ini itu, merasa terbebani atau bahkan membebani, perasaan nyaman yang kelewat nyaman, bebas melakukan apa yang kita suka tanpa rasa takut dilarang atau ada batasan, situasi yang saling melengkapi tanpa kata aku siapa kamu, kamu siapa aku, dan siapa kita. Mempunyai porsinya masing-masing, dan porsi ku itu menemaninya, dan memastikan dirinya nyaman dan bahagia didekatku, karena aku percaya c’doi bukan tipe orang yang menyepelekan sebuah perhatian walaupun tanpa sebuah ikatan, yang paling penting itu mau jadi apapun dia dihidup aku, pacar, mantan, teman, kakak, adik, saudara bahkan musuh sekalipun. Dia sudah punya porsinya sendiri dihati ini, sudah punya cerita sendiri dihidup ini. Jalani saja, menyatu tak harus dalam satu ikatan, cukup batin yang terekat kuat karena aku percaya “Dia untuk ku”sebagai apapun itu...

Mungkin seperti itulah situasi aku saat ini, bisa dibilang terjebak dalam sebuah lubang hitam yang tidak tau cara menghindarinya, Friend Zone iya dimana arti Friend Zone yang dikutip dari Wikipedia yakni, “Dalam budaya populer, zona teman adalah situasi di mana salah satu dari dua teman ingin masuk ke dalam hubungan romantis atau seksual, sementara yang lainnya tidak.” Tapi menurut aku sendiri sih lebih tepatnya dua orang atau dua teman yang sama-sama ingin masuk dalam sebuah hubungan tapi lebih memilih menikmati situasi kita saat ini, tanpa ada niatan untuk merusak hubungan itu, iya mungkin itu menurut aku sepihak iya, entahlah but i think so, karena sudah terlalu sering kali iya kasus dimana temen jadi demen, akhirnya memutuskan untuk pacaran ehh endink nya kan? Putus lalu musuhan, udah cerita lama kali iya...

Iya walaupun sebenernya kita memiliki hak penuh untuk mengungkapkan perasaan kita ke siapapun itu, tapi bukankah perasaan itu tidak hanya melalui ungkapan kata-kata saja, tapi melalui tindakan pun sebenernya kita sudah bisa memahaminya, walaupun mungkin bukan itu maksud sebenernya, tapi bagiku dua orang atau bahkan dua teman yang terjebak dalam situasi seperti ini, mending jalani saja seadanya karena bukankah semakin dewasa kita semakin nyaman sama hubungan yang bebas seperti anak kecil, berekspresi, jujur, dan bahagia selayaknya anak kecil, tanpa ada batasan atau bahkan larangan, iya dimana sebuah hubungan yang enggak banyak orang tau, dan katanya cinta yang dewasa itu tidak perlu publikasi, pamer, dan drama yang berlebihan (baru katanya sih)...

Iya namanya sebuah perasaan emang susah ditebak dan dijelaskan secara teoritis, sensitif karena itu menyangkut hati yang bahkan sebuah logika sering terabaikan, selalu mengutamakan emosi, tapi itulah kenyataanya, bahkan sering salah arti sama sikap dan perhatian seseorang terhadap kita, ujungnya saking terbawa perasaan bilangnya php dan dimodusin, padahal belum tentu kali iya niatnya orang itu begitu, mungkin karena emang perasaannya hanya sebatas itu, senyaman itu, dan kita nya saja yang terlalu berlebihan dalam mengartikannya, akhirnya ngerusak pertemanan yang telah terjalin dari awal, akhirnya kita pura-pura tak saling mengenal dan tak pernah saling menyapa, saling ng’judge, dan saling membenci, (pengalaman aku banget nih)...

Lebih baik kita belajar sama masalalu-masalalu yang menurut kita menyakitkan deh, karena dengan itu seenggaknya kita bisa berusaha lebih sabar, lebih dewasa, lebih berusaha mengutamakan logika dibanding perasaan, berusaha memahami sebuah situasi terlebih dahulu dibanding mengartikannya secara tergesa-gesa, jalani saja guys karena kalau emang c’doi ditakdirkan untuk kita, mau jadi apapun dia dihidup kita pada akhirnya tuhan akan mempermudah jalannya untuk kita, mending tetap jalani silaturhami, perbaiki diri, berusaha saling memahami, dan kalau memang suka dan cinta ketika dia melamar kita, kita pastinya gak mikir panjang iya ??? dan itu akan menjadi sebuah surprise iya buat kita, toh anggap saja prosesnya itu sebuah taárufan biar lebih syariah gitu hehehehe seenggaknya sekalian menjauhi maksiat juga iya guys hahahha bukan mukhrim dan belum jadi mukhrim...

Lagian sebenarnya tidak ada salahnya dengan friendzone ini, bagaimana tergantung kedua pihak  menyikapinya. Iya walaupun sebenernya jika memang di antara hubungan persahabatan ada sebuah cinta, tidak ada salahnya jika mencoba untuk menjadikannya semua itu menjadi sebuah relationship yang berujung dengan kebahagiaan, tetapi kalau berujung jadi permusuhan ??? lebih baik pikir ulang deh guys, sebaiknya jalani saja, ikuti alurnya tanpa melupakan dan mengabaikan perasaan itu. Cobalah untuk menjadi orang, teman atau sahabat yang baik saja, orang yang mampu menjadikan sahabatmu atau pasanganmu lebih kuat dari diri kamu sendiri. Kita memang harus tulus melakukannya, karena ada sebuah pepatah yang menyebutkan “Ketika persahabatan diselingi dengan cinta, maka tidak ada yang bisa dipertahankan dari hal itu. Tidak ada. Sama sekali”...

Maaf maaf saja iya, ini bukan nyaranin untuk ng’modusin atau bahkan ng’phpín iya, tapi lebih baik lebih banyakin mikirnya dibanding mengutamakan emosinya, biar gak salah langkah aja gitu, lagian toh saat ini juga aku sedang ngalaminya kok, tapi jujur gak ada sedikit pun niatan untuk php atau modusin, tapi jujur aku lagi nyaman nyamannya sama situasi ini, situasi dia selalu ada untuk ku, dan akupun berusaha selalu ada untuk dia, tanpa egois mikirin dia siapa, dan aku siapa, atau bahkan kita itu apa. Entah kenapa enak aja jalaninya, mungkin karena sebelumnya aku ngalamin sakit hati yang luar biasa sampai melibatkan orang-orang terdekat, iya termasuk c’doi gitu, bisa dibilang aku trauma, iya tentu saja karena aku gak punya sihir Harry Potter yang bisa bikin aku lupa semuanya dalam sekejap, bahkan saat ini saja aku masih merasa sakit hati ini belum benar-benar sembuh. Iya proses namanya, apapun butuh waktu, dan waktu adalah obat penyembuh segala sesuatu...

So aku sih milih jalani aja, tanpa pusing mikirin aku siapa, kamu siapa, dan kita itu apa, cukup saling menemani, saling memahami, saling memberi perhatian dan pengertian, cukup saling merindukan dan mendoákan dalam diam saja. Dan kalau ditanya kamu bahagia sama situasi seperti ini ? tentu saja aku bahagia, aku selalu merasa punya teman dimana aku susah dan senang, teman yang bisa diajak becanda tanpa jaim tanpa malu, teman yang bisa diajak chat gila-gilaan, teman yang bisa diajak ngobrol dalam segala hal, teman yang bisa jadi sandaran dalam keluh kesah, teman yang selalu bikin aku ketawa-tawa tiap hari sambil liatin hp, temen yang selalu bisa diajak gokil-gokilan, teman yang selalu bisa nyenengin tanpa ada batasan dan larangan, tanpa ada marah-marahan karena lama bales chat, gak ada kata salah paham karena sebuah status disetiap sosmed, gak ada tuntutan aku atau kamu musti begini begitu, tanpa ada cemburu yang berlebihan yang bikin kita perang mulut, atau bahkan perang dingin juga kok, dan aku berharap jangan ada yang merusak kenyamanan saat ini, cukup aku ada untuk dia, dan dia ada untuk aku, CUKUP...

So enjoy your life, your time, use it wisely and be cool. Remember, i like you and always miss you, every time and every day. Thanks to all Kimbey, tetap menjadi teman yang baik, cowok yang baik, cowok yang selalu perhatian dan pengertian juga iya bey, tetep jadi orang yang gokil sama humoris juga, bonusnya juga donk jadi cowok yang romantis gitu hahahha. Mau jadi apapun aku dihidup kamu, atau kamu dihidup aku juga, pokoknya kamu itu bagaikan Tipe-X yang ngehapus kesedihan aku, bagaikan crayon yang mewarnai hidup aku, bagaikan kursi goyang yang selalu jadi tumpuan aku, bagaikan bantal yang selalu jadi sandaran aku, dan bagaikan selimut yang selalu angetin hati aku, eaaaa eaaaa eaaaa hahhaahahahahah gombalannya gak romance banget iya hehehhehe pokoknya aku tanpamu bagaikan butiran debu. Remain a good partner and a good mate !!!


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Jangan melakukan spam diblog saya dan dilarang untuk berbicara kotor !!!