Dalam hidup banyak hal bisa kita tentukan
mau seperti apa diri kita, misalnnya seperti menjadi manusia normal, pura-pura
abnormal, atau emang bego beneran, begitupun masalah status. Biasanya status itu sangat penting untuk manusia,
sebagai identitas kita apakah kita itu udah married, single atau bahkan jomblo
dan lebih extremnya lagi itu jomblo alay. Manusia yang memiliki kebutuhan
cinta, sayang, dan kepemilikan yaitu merupakan kebutuhan ketiga dari teori Abraham
maslow, dimana Maslow menyatakan bahwa orang mencari untuk mengatasi perasaan
kesepian dan keterasingan. Ini melibatkan perasaan dan menerima cinta, kasih
sayang dan memberikan rasa memiliki...
Oke fix ini terlalu teoritis bahasannya,
itu hanya sekedar opening yang sebenernya mungkin gak terlalu penting, iya
transfaran kayak jomblo yang memutuskan mengurung diri dikamar seharian (itu
gue). Apa hubungannya iya ? entahlah, tapi yang pasti gue itu jomblo tapi
bahagia, gue itu jomblo tapi alay, gue jomblo tapi gue ??? kesepian juga kok.
Iya namanya juga jomblo, kalau bahas masalah urusan hati sama perasaan itu
emang udah bab demi bab yang gak akan pernah ada endingnya, selalu ada cerita
baru, perasaan baru, hati baru, dengan orang yang baru, eaaaa eaaa patah hati
lalu jatuh cinta, patah hati lagi lalu jatuh cinta lagi, pasti akan selalu gitu
dan gitu kan mblo ???
Apalagi kalau lagi jatuh cinta, terkadang
kita akan menjadi orang lain demi orang lain, sebenernya memang gak perlu
seperti itu tapi iya namanya lagi jatuh cinta, perasaannya selalu ingin jadi
yang terbaik, melakukan hal yang baik, demi mendapat citra yang baik juga. Ketika
dua insan lagi dimabuk cinta, kedua orang tersebut akan berusaha untuk memasuki
kehidupan masing-masing. Dan sebenernya itu adalah bagian tersulit dimana kita
musti bisa memahami dan mengerti dengan berbagai hal yang menjadi bagian
hidupnya, berjuang untuk tetap bertahan, berusaha menerima apa adanya, mencoba
mencintai kekurangannya dengan mengatasnamakan segalanya KARENA CINTA, but
that’s life mblo semua orang pasti pernah merasakan dan mengalaminya juga kok. Berjuang
dan berusaha sebisa mungkin untuk menjadi orang yang pantas disampingnya, orang
yang mampu membuat pasangannya bahagia, tersenyum lebar dan selalu nyaman dekat
kita, dan walaupun sebenernya kita pasti menyadari secara penuh kalau patah
hati adalah resikonya, tapi kenapa kita masih tetap bertahan untuknya? iya
karena apa yang kita dapatkan sepadan, simple !!!
Iya sepadan dalam artian memuaskan emosional kita sendiri, karena hati itu
begitu polos, sekalinya ada yang mampu menyentuhnya hati akan membuat kita
menuntun apapun yang diinginkannya. Memberikan yang terbaik, mengunggkapkan
apapun yang ingin diungkapkan-nya, seperti anak kecil yang rewel, bawel, selalu
ingin berbagi cerita sekecil apapun dengan orang tersebut, memberikan perhatian
yang tidak seperti biasanya bahkan berusaha untuk selalu jadi orang yang
menyenangkan untuknya, tidak peduli dengan apa yang dia rasakan untuk kita,
yang paling penting itu perasaan kita untuk dia, egois memang...
Ngomong ngomong masalah patah hati, semua
orang pernah patah hati dan itu adalah sesuatu yang pasti, hukum alam yang
sangat pasti. Entah kita yang patah hati karena orang yang kita sayang, atau
justru tanpa disadari kita pernah bikin orang lain patah hati juga. Kalian tau
apa yang pertama kali dirasakan ketika patah hati ??? GELAP GULITA...
Boooommmmmmm, serasa bom atom meledak
seketika diatas kepala, iya walaupun gue pribadi kagak tau bom atom kek gimana,
yang pasti hati serasa bergetar hebat, kepala serasa kosong, dan yang paling
lebay seakan dunia ini mati rasa. Ngerasa manusia yang sangat sangat sangat
sial didunia, manusia yang tidak beruntung, dan manusia yang terbuang juga
terabaikan. Terkesan lebay tapi memang begitulah, karena gue yakin walaupun
kalian gak selebay gue, tapi seenggaknya kalian tau gimana pahitnya ketika
patah hati, ngerasa paling di phpin sedunia, ngerasa dijahatin sama orang
terjahat sedunia, duh makin lebay gue. Maafkan hanya sekedar perumpaan saja kok
mblo, yang pasti patah hati terhebat pasti akan mengubah orang, seperti yang
gue baca dibukunya Radtya Dika, dan gue setuju akan hal itu kalau patah hati
beneran bisa merubah pandangan orang, entah itu ngebuat kita trauma berlebihan
dengan yang namanya cinta, atau ngebuat kita tidak percaya lagi dengan yang namanya
cinta, bahkan takut jatuh cinta lagi karena takut patah hatinya (lagu blink
kali iya). Tapi semua itu sebenernya balik lagi sama persepsi dan prinsip
masing-masing kok, gimana caranya kita mampu melewati patah hati itu, karena
sehebat apapun lukanya semua akan terasa biasa aja dengan berjalannya waktu,
karena waktu adalah penyembuh segala sesuatu, dan yang paling penting karena
waktu yang sulit akan memberitahu segalanya...
Gue pribadi sebagai jomblo alay nih, sebenernya
gue itu memang trauma dengan yang namanya cinta, gue sendiri sih lebih memilih
cuti dulu dari dunia percintaan, tapi bukan berarti gue nolak dengan hadirnya
cinta, hanya saja lagi gak mau terikat yang berlebihan dengan yang namanya
cinta, jalani saja seadanya. Lagi pengen belajar kayak orang lain, tidak drama
berlebihan dan publikasi yang berlebihan juga, hamba allah yang dirahasiakan,
tau-tau sebar ondangan, kan keren gitu ? sekalinya ng’share kebahagiaan yang
diimpikan oleh setiap wanita, iya terikat sebuah pernikahan, hubungan yang
beneran syah dimata Tuhan, agama, dan seluruh umatnya. Iya walapun begitu ditengah-tengah
traumanya gue dalam dunia percintaan, karena hati gue begitu sangat polos, gue
yang tidak pernah menuntut kesempurnaan seseorang untuk ngebuat gue jatuh
cinta, sekalinya ada yang ngebuat gue nyaman, gue malah semakin kayak anak
kecil, ketika orang itu mampu menyentuh hati gue secara perlahan, pelan-pelan tapi
pasti, yang pada akhirnya boooom bikin gue falling in love, semuanya terasa
indah, semuanya terasa begitu menyenangkan, semuanya selalu tentangnya, iya
pikiran gue dipenuhi tentangnya, ngebuat gue terlihat seperti abege yang baru tau namanya cinta, ngebuat
gue selalu ingin menunjukan apa yang gue rasakan, tapi memang tidak semudah itu
gue seorang wanita dimana yang gue pikir wanita perlu mampu memanaj perasaanya,
karena gue sendiri belum tau apakah ini hanya sekedar suka yang berlebihan atau
memang rasa cinta beneran, entahlah mblo...
Tapi semakin dipikirkan gue semakin merasa
jadi jomblo alay, jomblo yang berkoar bahagia, jomblo yang selalu punya
imajinasi liar, khayalan yang terlalu agresif, jomblo yang ngidam cowok
romantis yang berlebihan, yang ngebuat otak kiri dan otak kanan gue berdiskkusi
lalu berantem, yang akhirnya bisa menyebabkan sedikit gangguan jiwa. Berharap
berlebihan dapet cowok romantis ala drakor, cowok yang selalu apa-apa ngasih
bunga, ngasih coklat, ngasih novel romantis, sebuah film romantis, atau bahkan
sering ngajak keluar untuk nonton film yang romantis yang akhirnya selalu
ngajak ceweknya candle light dinner, cowok yang suka ngacak-ngacak rambut
ceweknya, cowok yang suka godain ceweknya, cowok kreatif yang mampu menyulap
hal sekecil apapun menjadi terasa mengesankan, cowok yang selalu nyempetin
disela-sela kesibukannya ngabarin ceweknya entah melalui chat singkat atau
bahkan makin manis dengan telpon singkat walaupun hanya sekedar mengucapkan
“selamat malam”, cowok yang mampu memberikan perhatian sedemikian rupa tidak
hanya sekedar ucapan tapi juga tindakan, cowok dengan sejuta kejutan, cowok
dengan sikap yang sangat manis ampe bikin ceweknya diabetes gitu. Tapi sayang
cowok kek gitu hanya ada di drama korea, cowok romantis itu LIMITED EDITION sekalinya
adapun cowok kayak gitu suka tiba-tiba ngilang gitu aja (pengalaman banget)...
Iya gue spesies jomblo kayak gitu, mungkin karena gue terlalu lebay
suka sama drama korea yang pada akhirnya ngeracunin diri sendiri, ibarat bunuh
diri minum kopi sianida yang dapat membunuh hanya dalam waktu 15 menit saja.
Horor memang but it’s me, gue gak gila kok mblo, santai saja hanya saja mungkin
gue terlalu alay, iya walaupun kata Radtya dika alay itu adalah proses
pendewasaan diri tapi gue kok ngerasa gak dewasa-dewasa iya? Apa karena dewasa
gue gak numbuh-numbuh, apa perlu gue minum Susu Hilo “biar tinggi itu keatas
bukan kesamping” #ehhh ,,,,
Entahlah mblo karena kedewasaan seseorang
hanya mampu dilihat dan dinilai oleh orang lain, bukan sama diri sendiri karena
katanya dewasa itu bukan dilihat dari umur seseorang juga, tapi dari suatu
pemikiran orang tersebut terhadap segala hal. Tapi tetap saja sedewasa apapun
orang tersebut tapi kalau udah urusannya dengan cinta pasti mereka semua
mempunyai sisi kekanak-kanaknya kok, sisi childish, egoisme yang berlebihan,
mengatasnamakan segalanya dengan hati, sehingga logika sering kali terabaikan,
but this is really kok mblo. Yang membedakan hanya cara mereka sendiri dalam
menghadapi segala sesuatu tentang cinta dan pandangan, persepsi, bahkan prinsip
yang berbeda saja....
Dan kalian tau apa yang menjadi bagian
terlucu ketika falling in love ??? “dunia serasa milik berdua dan yang lain
cuman ngontrak”, iya semuanya hanya tentangnya, mata kita, pikiran kita, hati
kita, pokoknya apapun itu serasa dia itu segalanya. Mungkin karena dia orang
baru jadi rasanya masih baru, lebih baru, karena selalu yang baru akan terlihat
lebih baik daripada perasaan lama. Makin lucu ketika jauh atau dekat ternyata
tetap tidak mampu meruntuhkan rindu, dan semakin lucu ketika berapa banyak
waktu yang dihabiskan bersama seakan hati tetap menggebu merindu, seolah dua
insan yang mabuk kepayang tanpa sadar kita sudah berperilaku diluar kebiasaan
kita. Semakin dirasakan rasanya semakin liar dan agresif, brutal mendobrak
benang hitam yang terbentang antara kita, bahwa segalanya serasa lebih mudah
atau bahkan terlalu mudah. Berimajinasi sesuka kita, hal sekecil apapun punya
cerita, bahkan hanya sekedar hujan pun selalu mengingatkan tentangnya...
Iya dia, dia yang tanpa gue sadari telah mampu menghapus kesedihan
terhebat yang terjadi kemaren, yang tanpa gue sadari selalu mampu membuat gue
tersenyum, semakin dan semakin ngebuat gue semakin nyaman didekatnya, ngebuat
gue selalu ingin tau tentangnya, tanpa gue sadari juga gue selalu sering stalking
sosmednya, tanpa gue sadari juga gue jadi kecanduan gitu, iya kecanduan chat sama
dia, serasa udah kebiasaan aja gitu, gak ada kabarnya sebentar pun serasa ada
yang beda. Entah mblo gue musti ngertiin perasaan gue seperti apa, apakah benar
gue Falling in love seperti yang gue ceritain diatas? Perasaan cintakah? Perasaan
Sukakah? Atau entahlah, apapun itu selama itu bikin gue bahagia sih, gue nikmati
saja dan gue jalani saja...
Karena jujur, gue bukan tipe cewek yang
selalu menitik beratkan kesempurnaan pasangan, selama cowok itu mampu menyentuh
hati gue, gue pasti akan langung mempersembahkannya tanpa pamrih. Iya intinya
gue jatuh cinta itu tidak selalu karena dia keren, rapih, wangi, tampan, kaya,
romantis, anak band, penulis, penyanyi, atau bahkan musisi terkenal, punya
mobil mewah, mapan, kerjanya kantoran, pengusaha atau bahkan artis terkenal iya
ibarat Cinderella dapet Pangeran Keraton. Tapi kalau bahas masalah tipekal
pasangan hanya akan menjadi perdebatan yang gak ada solusinya. Iya karena sikap
manusia itu selalu dan selalu tidak pernah puas, perpectionist, selalu ingin
sempurna dalam segala hal, bahkan keinginannya diluar kemampuannya tapi iya mau
gimanapun karena itu sikap dasar manusia. Lagian kan cewek mana sih yang gak
mau punya pasangan seperti yang gue sebutin satu-satu diatas, gue juga gak
munafik, gue suka, gue pengen, dan bahkan gue juga suka ngayal dapet cowok
begituan, dan gue yakin cowok pun sama. Cowok mana yang gak suka sama cewek
cantik, perpect, imut, wangi, rapih, pinter, sexy atau berhijab, berpendidikan,
wanita karir pula, wajah seimut dan badan selangsing wanita korea gitu, tapi mau
sampai kapan kalau kita hanya berpegang teguh sama tipekal yang bahkan gak mungkin
untuk didapatkan, tipekal yang sebenernya tidak sesuai kemampuan juga...
So menurut gue pribadi, cinta itu tidak
selalu soal tipekal yang kita mau tapi simple urusannya hati, hati penentu
segala perasaan, ibarat mesin yang mengatur otak kita juga, apakah kita
menyukainya atau mencintainya, apakah kita membencinya atau bahkan tidak
menyukainya itu tergantung hati yang kita miliki mblo. Bahkan sering kali kita
jatuh cinta sama orang yang sebenernya jauh dari tipekal kita atau justru kita
malah tidak menyukai orang yang termasuk kesalahsatu tipekal kita, kenapa ? iya
simple, karena hati semuanya karena hati...
Cinta itu tidak mengenal waktu, usia, harta, tahta, wanita ataupun
waria (upsss), tidak peduli dengan apa kata orang, karena orang bisanya cuman
berkomentar tanpa mengerti apa yang kita rasakan, bahkan kita juga terkadang
buta dan tuli akan segala hal karena apa? Karena cinta juga mblo, terkadang
kita juga tidak peduli apakah kita itu bertemu dengan orang yang salah, cinta
yang salah, yang pada akhirnya menyihir kita seketika jadi jomblo ngenes yang
akhirnya malah berlumut ketika harus tau kenyataanya. Tapi itulah cinta mblo
mau gimanapun tetep cinta, sekalipun cinta itu menyakitkan, tetap cinta meski
kehilangan kepercayaan dan juga sebuah komitmen, tetap namanya cinta sekalipun
kita terluka hebat, patah hati terhebat, walaupun entah luka itu akan sembuh
dalam waktu yang lama atau bahkan tidak sembuh sama sekali. Mau gimanapun
apakah kita akan berakhir tragis, bahagia atau menggantung sekalipun tetap saja
akan menjadi cerita cinta karena perasaan, hati dan cinta adalah hal yang
special yang kita miliki, sama specialnya dengan berbagai pengalaman patah hati
yang kita alami, yang mampu menjadikan kita kuat dan semakin kuat semacam “The
Power Of Love“, salam jomblo !!!