Sabtu, 10 September 2016

SPESIES “JOMBLO ALAY” !!!




      Dalam hidup banyak hal bisa kita tentukan mau seperti apa diri kita, misalnnya seperti menjadi manusia normal, pura-pura abnormal, atau emang bego beneran, begitupun masalah status. Biasanya  status itu sangat penting untuk manusia, sebagai identitas kita apakah kita itu udah married, single atau bahkan jomblo dan lebih extremnya lagi itu jomblo alay. Manusia yang memiliki kebutuhan cinta, sayang, dan kepemilikan yaitu merupakan kebutuhan ketiga dari teori Abraham maslow, dimana Maslow menyatakan bahwa orang mencari untuk mengatasi perasaan kesepian dan keterasingan. Ini melibatkan perasaan dan menerima cinta, kasih sayang dan memberikan rasa memiliki...

      Oke fix ini terlalu teoritis bahasannya, itu hanya sekedar opening yang sebenernya mungkin gak terlalu penting, iya transfaran kayak jomblo yang memutuskan mengurung diri dikamar seharian (itu gue). Apa hubungannya iya ? entahlah, tapi yang pasti gue itu jomblo tapi bahagia, gue itu jomblo tapi alay, gue jomblo tapi gue ??? kesepian juga kok. Iya namanya juga jomblo, kalau bahas masalah urusan hati sama perasaan itu emang udah bab demi bab yang gak akan pernah ada endingnya, selalu ada cerita baru, perasaan baru, hati baru, dengan orang yang baru, eaaaa eaaa patah hati lalu jatuh cinta, patah hati lagi lalu jatuh cinta lagi, pasti akan selalu gitu dan gitu kan mblo ???

      Apalagi kalau lagi jatuh cinta, terkadang kita akan menjadi orang lain demi orang lain, sebenernya memang gak perlu seperti itu tapi iya namanya lagi jatuh cinta, perasaannya selalu ingin jadi yang terbaik, melakukan hal yang baik, demi mendapat citra yang baik juga. Ketika dua insan lagi dimabuk cinta, kedua orang tersebut akan berusaha untuk memasuki kehidupan masing-masing. Dan sebenernya itu adalah bagian tersulit dimana kita musti bisa memahami dan mengerti dengan berbagai hal yang menjadi bagian hidupnya, berjuang untuk tetap bertahan, berusaha menerima apa adanya, mencoba mencintai kekurangannya dengan mengatasnamakan segalanya KARENA CINTA, but that’s life mblo semua orang pasti pernah merasakan dan mengalaminya juga kok. Berjuang dan berusaha sebisa mungkin untuk menjadi orang yang pantas disampingnya, orang yang mampu membuat pasangannya bahagia, tersenyum lebar dan selalu nyaman dekat kita, dan walaupun sebenernya kita pasti menyadari secara penuh kalau patah hati adalah resikonya, tapi kenapa kita masih tetap bertahan untuknya? iya karena apa yang kita dapatkan sepadan, simple !!!

Iya sepadan dalam artian memuaskan emosional kita sendiri, karena hati itu begitu polos, sekalinya ada yang mampu menyentuhnya hati akan membuat kita menuntun apapun yang diinginkannya. Memberikan yang terbaik, mengunggkapkan apapun yang ingin diungkapkan-nya, seperti anak kecil yang rewel, bawel, selalu ingin berbagi cerita sekecil apapun dengan orang tersebut, memberikan perhatian yang tidak seperti biasanya bahkan berusaha untuk selalu jadi orang yang menyenangkan untuknya, tidak peduli dengan apa yang dia rasakan untuk kita, yang paling penting itu perasaan kita untuk dia, egois memang...

      Ngomong ngomong masalah patah hati, semua orang pernah patah hati dan itu adalah sesuatu yang pasti, hukum alam yang sangat pasti. Entah kita yang patah hati karena orang yang kita sayang, atau justru tanpa disadari kita pernah bikin orang lain patah hati juga. Kalian tau apa yang pertama kali dirasakan ketika patah hati ??? GELAP GULITA...

      Boooommmmmmm, serasa bom atom meledak seketika diatas kepala, iya walaupun gue pribadi kagak tau bom atom kek gimana, yang pasti hati serasa bergetar hebat, kepala serasa kosong, dan yang paling lebay seakan dunia ini mati rasa. Ngerasa manusia yang sangat sangat sangat sial didunia, manusia yang tidak beruntung, dan manusia yang terbuang juga terabaikan. Terkesan lebay tapi memang begitulah, karena gue yakin walaupun kalian gak selebay gue, tapi seenggaknya kalian tau gimana pahitnya ketika patah hati, ngerasa paling di phpin sedunia, ngerasa dijahatin sama orang terjahat sedunia, duh makin lebay gue. Maafkan hanya sekedar perumpaan saja kok mblo, yang pasti patah hati terhebat pasti akan mengubah orang, seperti yang gue baca dibukunya Radtya Dika, dan gue setuju akan hal itu kalau patah hati beneran bisa merubah pandangan orang, entah itu ngebuat kita trauma berlebihan dengan yang namanya cinta, atau ngebuat kita tidak percaya lagi dengan yang namanya cinta, bahkan takut jatuh cinta lagi karena takut patah hatinya (lagu blink kali iya). Tapi semua itu sebenernya balik lagi sama persepsi dan prinsip masing-masing kok, gimana caranya kita mampu melewati patah hati itu, karena sehebat apapun lukanya semua akan terasa biasa aja dengan berjalannya waktu, karena waktu adalah penyembuh segala sesuatu, dan yang paling penting karena waktu yang sulit akan memberitahu segalanya...

      Gue pribadi sebagai jomblo alay nih, sebenernya gue itu memang trauma dengan yang namanya cinta, gue sendiri sih lebih memilih cuti dulu dari dunia percintaan, tapi bukan berarti gue nolak dengan hadirnya cinta, hanya saja lagi gak mau terikat yang berlebihan dengan yang namanya cinta, jalani saja seadanya. Lagi pengen belajar kayak orang lain, tidak drama berlebihan dan publikasi yang berlebihan juga, hamba allah yang dirahasiakan, tau-tau sebar ondangan, kan keren gitu ? sekalinya ng’share kebahagiaan yang diimpikan oleh setiap wanita, iya terikat sebuah pernikahan, hubungan yang beneran syah dimata Tuhan, agama, dan seluruh umatnya. Iya walapun begitu ditengah-tengah traumanya gue dalam dunia percintaan, karena hati gue begitu sangat polos, gue yang tidak pernah menuntut kesempurnaan seseorang untuk ngebuat gue jatuh cinta, sekalinya ada yang ngebuat gue nyaman, gue malah semakin kayak anak kecil, ketika orang itu mampu menyentuh hati gue secara perlahan, pelan-pelan tapi pasti, yang pada akhirnya boooom bikin gue falling in love, semuanya terasa indah, semuanya terasa begitu menyenangkan, semuanya selalu tentangnya, iya pikiran gue dipenuhi tentangnya, ngebuat gue terlihat seperti  abege yang baru tau namanya cinta, ngebuat gue selalu ingin menunjukan apa yang gue rasakan, tapi memang tidak semudah itu gue seorang wanita dimana yang gue pikir wanita perlu mampu memanaj perasaanya, karena gue sendiri belum tau apakah ini hanya sekedar suka yang berlebihan atau memang rasa cinta beneran, entahlah mblo...

      Tapi semakin dipikirkan gue semakin merasa jadi jomblo alay, jomblo yang berkoar bahagia, jomblo yang selalu punya imajinasi liar, khayalan yang terlalu agresif, jomblo yang ngidam cowok romantis yang berlebihan, yang ngebuat otak kiri dan otak kanan gue berdiskkusi lalu berantem, yang akhirnya bisa menyebabkan sedikit gangguan jiwa. Berharap berlebihan dapet cowok romantis ala drakor, cowok yang selalu apa-apa ngasih bunga, ngasih coklat, ngasih novel romantis, sebuah film romantis, atau bahkan sering ngajak keluar untuk nonton film yang romantis yang akhirnya selalu ngajak ceweknya candle light dinner, cowok yang suka ngacak-ngacak rambut ceweknya, cowok yang suka godain ceweknya, cowok kreatif yang mampu menyulap hal sekecil apapun menjadi terasa mengesankan, cowok yang selalu nyempetin disela-sela kesibukannya ngabarin ceweknya entah melalui chat singkat atau bahkan makin manis dengan telpon singkat walaupun hanya sekedar mengucapkan “selamat malam”, cowok yang mampu memberikan perhatian sedemikian rupa tidak hanya sekedar ucapan tapi juga tindakan, cowok dengan sejuta kejutan, cowok dengan sikap yang sangat manis ampe bikin ceweknya diabetes gitu. Tapi sayang cowok kek gitu hanya ada di drama korea, cowok romantis itu LIMITED EDITION sekalinya adapun cowok kayak gitu suka tiba-tiba ngilang gitu aja (pengalaman banget)...

Iya gue spesies jomblo kayak gitu, mungkin karena gue terlalu lebay suka sama drama korea yang pada akhirnya ngeracunin diri sendiri, ibarat bunuh diri minum kopi sianida yang dapat membunuh hanya dalam waktu 15 menit saja. Horor memang but it’s me, gue gak gila kok mblo, santai saja hanya saja mungkin gue terlalu alay, iya walaupun kata Radtya dika alay itu adalah proses pendewasaan diri tapi gue kok ngerasa gak dewasa-dewasa iya? Apa karena dewasa gue gak numbuh-numbuh, apa perlu gue minum Susu Hilo “biar tinggi itu keatas bukan kesamping” #ehhh ,,,,

      Entahlah mblo karena kedewasaan seseorang hanya mampu dilihat dan dinilai oleh orang lain, bukan sama diri sendiri karena katanya dewasa itu bukan dilihat dari umur seseorang juga, tapi dari suatu pemikiran orang tersebut terhadap segala hal. Tapi tetap saja sedewasa apapun orang tersebut tapi kalau udah urusannya dengan cinta pasti mereka semua mempunyai sisi kekanak-kanaknya kok, sisi childish, egoisme yang berlebihan, mengatasnamakan segalanya dengan hati, sehingga logika sering kali terabaikan, but this is really kok mblo. Yang membedakan hanya cara mereka sendiri dalam menghadapi segala sesuatu tentang cinta dan pandangan, persepsi, bahkan prinsip yang berbeda saja....

      Dan kalian tau apa yang menjadi bagian terlucu ketika falling in love ??? “dunia serasa milik berdua dan yang lain cuman ngontrak”, iya semuanya hanya tentangnya, mata kita, pikiran kita, hati kita, pokoknya apapun itu serasa dia itu segalanya. Mungkin karena dia orang baru jadi rasanya masih baru, lebih baru, karena selalu yang baru akan terlihat lebih baik daripada perasaan lama. Makin lucu ketika jauh atau dekat ternyata tetap tidak mampu meruntuhkan rindu, dan semakin lucu ketika berapa banyak waktu yang dihabiskan bersama seakan hati tetap menggebu merindu, seolah dua insan yang mabuk kepayang tanpa sadar kita sudah berperilaku diluar kebiasaan kita. Semakin dirasakan rasanya semakin liar dan agresif, brutal mendobrak benang hitam yang terbentang antara kita, bahwa segalanya serasa lebih mudah atau bahkan terlalu mudah. Berimajinasi sesuka kita, hal sekecil apapun punya cerita, bahkan hanya sekedar hujan pun selalu mengingatkan tentangnya...

Iya dia, dia yang tanpa gue sadari telah mampu menghapus kesedihan terhebat yang terjadi kemaren, yang tanpa gue sadari selalu mampu membuat gue tersenyum, semakin dan semakin ngebuat gue semakin nyaman didekatnya, ngebuat gue selalu ingin tau tentangnya, tanpa gue sadari juga gue selalu sering stalking sosmednya, tanpa gue sadari juga gue jadi kecanduan gitu, iya kecanduan chat sama dia, serasa udah kebiasaan aja gitu, gak ada kabarnya sebentar pun serasa ada yang beda. Entah mblo gue musti ngertiin perasaan gue seperti apa, apakah benar gue Falling in love seperti yang gue ceritain diatas? Perasaan cintakah? Perasaan Sukakah? Atau entahlah, apapun itu selama itu bikin gue bahagia sih, gue nikmati saja dan gue jalani saja...

      Karena jujur, gue bukan tipe cewek yang selalu menitik beratkan kesempurnaan pasangan, selama cowok itu mampu menyentuh hati gue, gue pasti akan langung mempersembahkannya tanpa pamrih. Iya intinya gue jatuh cinta itu tidak selalu karena dia keren, rapih, wangi, tampan, kaya, romantis, anak band, penulis, penyanyi, atau bahkan musisi terkenal, punya mobil mewah, mapan, kerjanya kantoran, pengusaha atau bahkan artis terkenal iya ibarat Cinderella dapet Pangeran Keraton. Tapi kalau bahas masalah tipekal pasangan hanya akan menjadi perdebatan yang gak ada solusinya. Iya karena sikap manusia itu selalu dan selalu tidak pernah puas, perpectionist, selalu ingin sempurna dalam segala hal, bahkan keinginannya diluar kemampuannya tapi iya mau gimanapun karena itu sikap dasar manusia. Lagian kan cewek mana sih yang gak mau punya pasangan seperti yang gue sebutin satu-satu diatas, gue juga gak munafik, gue suka, gue pengen, dan bahkan gue juga suka ngayal dapet cowok begituan, dan gue yakin cowok pun sama. Cowok mana yang gak suka sama cewek cantik, perpect, imut, wangi, rapih, pinter, sexy atau berhijab, berpendidikan, wanita karir pula, wajah seimut dan badan selangsing wanita korea gitu, tapi mau sampai kapan kalau kita hanya berpegang teguh sama tipekal yang bahkan gak mungkin untuk didapatkan, tipekal yang sebenernya tidak sesuai kemampuan juga...

      So menurut gue pribadi, cinta itu tidak selalu soal tipekal yang kita mau tapi simple urusannya hati, hati penentu segala perasaan, ibarat mesin yang mengatur otak kita juga, apakah kita menyukainya atau mencintainya, apakah kita membencinya atau bahkan tidak menyukainya itu tergantung hati yang kita miliki mblo. Bahkan sering kali kita jatuh cinta sama orang yang sebenernya jauh dari tipekal kita atau justru kita malah tidak menyukai orang yang termasuk kesalahsatu tipekal kita, kenapa ? iya simple, karena hati semuanya karena hati...

Cinta itu tidak mengenal waktu, usia, harta, tahta, wanita ataupun waria (upsss), tidak peduli dengan apa kata orang, karena orang bisanya cuman berkomentar tanpa mengerti apa yang kita rasakan, bahkan kita juga terkadang buta dan tuli akan segala hal karena apa? Karena cinta juga mblo, terkadang kita juga tidak peduli apakah kita itu bertemu dengan orang yang salah, cinta yang salah, yang pada akhirnya menyihir kita seketika jadi jomblo ngenes yang akhirnya malah berlumut ketika harus tau kenyataanya. Tapi itulah cinta mblo mau gimanapun tetep cinta, sekalipun cinta itu menyakitkan, tetap cinta meski kehilangan kepercayaan dan juga sebuah komitmen, tetap namanya cinta sekalipun kita terluka hebat, patah hati terhebat, walaupun entah luka itu akan sembuh dalam waktu yang lama atau bahkan tidak sembuh sama sekali. Mau gimanapun apakah kita akan berakhir tragis, bahagia atau menggantung sekalipun tetap saja akan menjadi cerita cinta karena perasaan, hati dan cinta adalah hal yang special yang kita miliki, sama specialnya dengan berbagai pengalaman patah hati yang kita alami, yang mampu menjadikan kita kuat dan semakin kuat semacam “The Power Of Love“, salam jomblo !!!